Daun caisim
adalah sayuran jenis sawi berwarna hijau namun berbentuk lebih pendek. Daun
caisim sering disebut dengan pok coy atau sawi hijau. Daun caisim berbentuk
seperti mahkota dengan daun berlapis-lapis dan berwarna kehijauan. Daun caisim biasanya
digunakan dalam masakan Asia seperti sup, tumisan mie, dan sebagainya. Daun
caisim mudah tumbuh di daerah yang dekat dengan pantai atau pegunungan. Agar
daun caisim lebih segar, daun caisim ditanam di daerah bersuhu sejuk. Daun
caisim tidak hanya cantik karena berbentuk seperti mahkota, namun juga
mempunyai segudang manfaat yang baik untuk tubuh. Untuk mendapatkan daun caisim
ini, Anda bisa mengunjungi swalayan atau pasar tradisional. Daun caisim umumnya
dijual dengan keadaan organik.
Fungsi
Daun caisim
mengandung vitamin K,
vitamin A, asam folat, vitamin E, dan serat yang tinggi. Tak heran daun caisim
sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil untuk membantu menyuplai gizi
pada janin. Selain itu, daun caisim juga bagus untuk membantu regenerasi kulit.
Kandungan vitamin A yang cukup tinggi membuat daun caisim baik untuk kesehatan
mata. Daun caisim juga bagus dikonsumsi rutin dalam program diet penurunan berat badan.
Daun caisim dalam bidang kuliner
terkenal sebagai sawi bakso. Daun caisim memang umumnya dicampurkan dalam
hidangan bakso. Selain itu, daun caisim juga lezat diolah menjadi campuran sup.
Daun caisim tidak hanya enak dimakan. Bentuknya yang unik membuat sayur ini
digunakan untuk hiasan dalam beberapa hidangan seperti tumisan, cah, dan
sebagainya.
Cara Mengolah
Daun caisim
hendaknya selalu disimpan dalam keadaan segar dan segera diolah. Daun caisim
bisa digunakan untuk sup dengan cara memisahkan daun dari tangkainya dan
memotong-motong sesuai selera. Daun caisim juga bisa dikonsumsi mentah atau
dalam keadaan rebusan sebagai lalapan. Rasa daun caisim yang tidak terlalu
pahit sesuai untuk dijadikan lalapan. Daun caisim juga bisa dibuat hiasan
dengan menjadikannya alas di atas piring dan menyiramkan masakan yang telah
matang di atasnya. Daun caisim tak hanya cantik namun lezat dan kaya manfaat.
Klasifikasi Botani :
Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.
Pemeliharaan
- Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
- Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
- Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
- Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
- Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.
- Penyemprotan dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Gliodosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali sampai masa panen.
Panen dan Pasca Panen
Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur
panen dan cara panennya.
Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek
umur 40 hari.
Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna,
bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman
beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas
tanah dengan pisau tajam.
Pasca panen sawi yang perlu
diperhatikan adalah :
- Pencucian dan pembuangan kotoran.
- Sortasi.
- Pengemasan.
- Penyimpanan.
- Pengolahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar