Kamis, 27 April 2017

Caisim

Caisim


Daun caisim adalah sayuran jenis sawi berwarna hijau namun berbentuk lebih pendek. Daun caisim sering disebut dengan pok coy atau sawi hijau. Daun caisim berbentuk seperti mahkota dengan daun berlapis-lapis dan berwarna kehijauan. Daun caisim biasanya digunakan dalam masakan Asia seperti sup, tumisan mie, dan sebagainya. Daun caisim mudah tumbuh di daerah yang dekat dengan pantai atau pegunungan. Agar daun caisim lebih segar, daun caisim ditanam di daerah bersuhu sejuk. Daun caisim tidak hanya cantik karena berbentuk seperti mahkota, namun juga mempunyai segudang manfaat yang baik untuk tubuh. Untuk mendapatkan daun caisim ini, Anda bisa mengunjungi swalayan atau pasar tradisional. Daun caisim umumnya dijual dengan keadaan organik.

Fungsi
Daun caisim mengandung vitamin K, vitamin A, asam folat, vitamin E, dan serat yang tinggi. Tak heran daun caisim sangat dianjurkan dikonsumsi oleh ibu hamil untuk membantu menyuplai gizi pada janin. Selain itu, daun caisim juga bagus untuk membantu regenerasi kulit. Kandungan vitamin A yang cukup tinggi membuat daun caisim baik untuk kesehatan mata. Daun caisim juga bagus dikonsumsi rutin dalam program diet penurunan berat badan.
Daun caisim dalam bidang kuliner terkenal sebagai sawi bakso. Daun caisim memang umumnya dicampurkan dalam hidangan bakso. Selain itu, daun caisim juga lezat diolah menjadi campuran sup. Daun caisim tidak hanya enak dimakan. Bentuknya yang unik membuat sayur ini digunakan untuk hiasan dalam beberapa hidangan seperti tumisan, cah, dan sebagainya.

Cara Mengolah
Daun caisim hendaknya selalu disimpan dalam keadaan segar dan segera diolah. Daun caisim bisa digunakan untuk sup dengan cara memisahkan daun dari tangkainya dan memotong-motong sesuai selera. Daun caisim juga bisa dikonsumsi mentah atau dalam keadaan rebusan sebagai lalapan. Rasa daun caisim yang tidak terlalu pahit sesuai untuk dijadikan lalapan. Daun caisim juga bisa dibuat hiasan dengan menjadikannya alas di atas piring dan menyiramkan masakan yang telah matang di atasnya. Daun caisim tak hanya cantik namun lezat dan kaya manfaat.

Klasifikasi Botani :
Divisi : Spermatophyta.
Subdivisi : Angiospermae.
Kelas : Dicotyledonae.
Ordo : Rhoeadales (Brassicales).
Famili : Cruciferae (Brassicaceae).
Genus : Brassica.
Spesies : Brassica Juncea.

Pemeliharaan
  1. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah penyiraman, penyiraman ini tergantung pada musim, bila musim penghujan dirasa berlebih maka kita perlu melakukan pengurangan air yang ada, tetapi sebaliknya bila musim kemarau tiba kita harus menambah air demi kecukupan tanaman sawi yang kita tanam. Bila tidak terlalu panas penyiraman dilakukan sehari cukup sekali sore atau pagi hari.
  2. Penjarangan dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat.
  3. Penyulaman ialah tindakan penggantian tanaman ini dengan tanaman baru. Caranya sangat mudah yaitu tanaman yang mati atau terserang hama dan penyakit diganti dengan tanaman yang baru.
  4. Penyiangan biasanya dilakukan 2 – 4 kali selama masa pertanaman sawi, disesuaikan dengan kondisi keberadaan gulma pada bedeng penanaman. Biasanya penyiangan dilakukan 1 atau 2 minggu setelah penanaman. Apabila perlu dilakukan penggemburan dan pengguludan bersamaan dengan penyiangan.
  5. Pemupukan tambahan diberikan setelah 3 minggu tanam, yaitu dengan urea 20 kg/ha.
  6. Penyemprotan dengan larutan POC WarungTani I dosis 10 ml/lt air, WT Bakterisida dosis 10 ml/lt air, WT Trico/Gliodosis 10 ml/lt air scr periodik 1 minggu sekali sampai masa panen.

Panen dan Pasca Panen
Dalam hal pemanenan penting sekali diperhatikan umur panen dan cara panennya.
Umur panen sawi paling lama 70 hari. Paling pendek umur 40 hari.
Terlebih dahulu melihat fisik tanaman seperti warna, bentuk dan ukuran daun.
Cara panen ada 2 macam yaitu mencabut seluruh tanaman beserta akarnya dan dengan memotong bagian pangkal batang yang berada di atas tanah dengan pisau tajam.
Pasca panen sawi yang perlu diperhatikan adalah :
  1. Pencucian dan pembuangan kotoran.
  2. Sortasi.
  3. Pengemasan.
  4. Penyimpanan.
  5. Pengolahan.
  6.  



Tidak ada komentar:

Posting Komentar